HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 10-36 BULAN DI KEPENGHULUAN BAGAN SINEMBAH TIMUR
By DESSYKA FEBRIA Dr, S.K.M., M.Si
04 Mar 2023
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 10-36 BULAN DI KEPENGHULUAN BAGAN SINEMBAH TIMUR
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya. Pada saat ini terdapat sekitar 162 juta anak berusia dibawah lima tahun mengalami stunting.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting antara lain berat badan lahir, panjang badan lahir, usia
kehamilan dan pola asuh ibu. Anak yang mengalami stunting sejak masa kanak-kanak akan mengalami
permasalahan pada masalah perkembangan motorik lambat dan tingkat intelegensi lebih rendah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan BBLR dengan kejadian stunting pada balita 10-36 bulan di
Kepenghuluan Bagan Sinembah Timur. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cose control.
Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil
penelitian didapatkan 33% anak lahir dengan BBLR dan 67% anak yang lahir dengan berat badan normal. Hasil uji
statistik menggunakan analisa chi-square didapatkan nilai p-value lebih kecil dari 0,05 (0,037<0,05) artinya ada
hubungan antara berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting. Disarankan kepada tenaga kesehatan, kader dan
instansi terkait untuk lebih giat dan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada ibu untuk memberikan asupan
nutrisi yang bergizi kepada balita.