Faktor -faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Bukit Kemuning Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukaramai
By Ners ERMA KASUMA YANTI S.Kep, M.Kep
20 Aug 2024
Faktor -faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Desa Bukit Kemuning Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukaramai
Hipertensi pada lansia ditandai dengan tekanan darah 160/90 mmHg. Hipertensi pada lansia terjadi karena kurangnya aktivitas fisik, gizi lebih, kurangnya konsumsi buah, sayur dan tingginya konsumsi natrium. Tujuan penelitian untuk mengetahui mengetahui hubungan aktivitas fisik, gizi lebih, konsumsi buah, sayur dan natrium dengan kejadian hipertensi pada lansia di Bukit Kemuning, Kampar, Riau. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner recall activity 24 jam, microtoise, timbangan digital, form food recall 1x24 jam, Form Food Frequency (FFQ), dan tensi meter digital. Analisa data digunakan analisa univariat dan bivariate dengan chi square. Hasil penelitian diperoleh 48,1% responden aktivitas ringan, sebanyak 37 responden 71,2% tidak gizi lebih, 63,5% konsumsi buah kurang, 59,6% responden konsumsi sayur kurang, 63,5% responden konsumsi natrium tidak baik dan 67,3% responden mengalami hipertensi. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik (p=0,030), konsumsi buah (p=0,028), konsumsi sayur (p=0,029), konsumsi natrium (p=0,044) dengan kejadian hipertensi pada lansia, tidak terdapat hubungan antara gizi lebih (p=0,181) dengan kejadian hipertensi pada lansia. Berdasarkan penelitian ini diharapkan responden rutin melakukan aktivitas fisik secara teratur rutin, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, membatasi konsumsi bahan makanan sumber natrium seperti garam dapur, dan memeriksakan tekanan darah minimal 1 kali per bulan di posyandu lansia.