Klasifikasi hipertensi menurut JNC
(Joint
National Committee)
VIII, tekanan darah normal yaitu tekanan sistoliknya < 120 mmHg dan diastoliknya < 80 mmHg, prehipertensi tekanan sistoliknya 120-139 mmHg dan tekanan diastoliknya 80-90 mmHg, tahap I
tekanan sistoliknya 140-159 mmHg dan tekanan diastoliknya 90-99 mmHg, tahap II tekanan sistoliknya ?160 mmHg dan tekanan diastoliknya ? 100 mmHg. (Fauzi,2014
)
Data World Health Organization (WHO) tahun 2018
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1
dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi
terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5
Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya
10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya ( Kemenkes,
2019 )
Prevalensi hipertensi berdasarkan
hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%),
sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 31,7% yang berarti hampir 1 dari 3
penduduk usia dari 18 tahun keatas menderita
hipertensi. Berbagai faktor terkait dengan genetik dan pola hidup seperti aktivitas fisik yang kurang, asupan makanan
asin dan kaya lemak serta kebiasaan merokok dan minum alkohol berperan dalam
melonjaknya angka
hipertensi(
Rikesdas,2018 ).
Berdasarkan pola
penyakit terbesar
dikabupaten Kampar tahun 2016
menunjukkan bahwa
dari 10 penyakit terbanyak di kabupaten Kampar hipertensi menempati posisi
ke dua
yaitu 5.993 orang. Tahun
2017 penyakit hipertensi mengalami
peningkatan lebih tinggi yaitu 24.151 orang.
Berdasarkan data rekamedik UPTD
Kesehatan Kuok terjadi peningkatan
jumlah pasien hipertensi yang berobat di poli umum pada tahun 2019. Dari data di peroleh bahwa pasien hipertensi yang
berobat ke poli umum
berjumlah 2.075 orang,
yaitu 605 laki-laki 13,5%
dan
1467 perempuan 16%. Hipertensi menduduki peringkat
keempat dari 10 penyakit terbanyak di poli umum UPTD Kesehatan Kuok.