Porang merupakan salah satu umbi yang sudah
dibudidayakan di Kampar, Riau. Namun masih belum banyak dimanfaatkan secara
maksimal karena terdapat zat yang berbahaya yaitu kalsium oksalat. Kalsium
oksalat dapat direduksi berdasarkan waktu perebusan dan perendaman menggunakan
NaCl. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pembuatan dan uji mutu tepung porang. Rancangan
penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kontrol TP0 dan 2 perlakuan yaitu TP1 (perebusan
menggunakan NaCl 8% selama 25 menit), dan TP2 (perendaman menggunakan NaCl 15%
selama 6 jam). Dilakukan analisis kalsium
oksalat dan proksimat. Penelitian dilakukan pada bulan Februari - Juli 2021.
Hasil uji organoleptik dianalisis secara deskriptif . Hasil analisis kalsium
oksalat dan proksimat dilakukan secara deskriptif. Hasil analisis kadar kalsium
oksalat yaitu TP0 = 319,481 mg, TP1 = 223,343 mg dan TP2 = 138,573 mg. Analisis
proksimat tepung porang pilihan terbaik yaitu setiap 100 gr tepung porang
mengandung air 11,07%, kadar abu 8,84%, protein
12, 42%, lemak 1,48 % dan karbohidrat 43,57%. Umbi dan tepung porang di
daerah kampar dapat dikonsumsi karena memenuhi syarat aman konsumsi kalsium
oksalat tidak lebih 1250 mg perhari selama enam minggu berturut-turut. Tepung
umbi porang memenuhi persyaratan kecuali kadar abu, sehingga tepung porang
perlu pengolahan yang lebih baik lagi.