Indonesia
pertama kali mengkonfirmasi kasus Corona Virus Disease (COVID-19) pada Senin 2
Maret lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang
Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan
ibu berusia 64 tahun.
Kasus
pertama tersebut diduga berawal dari pertemuan perempuan 31 tahun itu dengan WN
Jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Pertemuan terjadi di sebuah klub dansa
di Jakarta pada 14 Februari. Saat itu setidaknya sudah ada 50 negara yang sudah
mengkonfirmasi memiliki kasus COVID-19. China sendiri melaporkan ke WHO
mengenai adanya beberapa kasus pneumonia aneh di Wuhan pada Desember 2019.
Informasi
di atas langsung menjadi informasi yang paling dicari-cari oleh warganet atau
netizen, informasinya jadi viral
meskipun pada awalnya COVID-19 menyerang 2 orang warga Depok, Provinsi Jawa
Barat Indonesia, namun saat ini kasus
COVID-19 sudah terjadi merata semua provinsi yang ada di Indonerisa bahwa tidak
ada Kabupaten yang luput dari paparan kasus COVID-19 ini.
Di
awal kemunculan COVID-19 semuanya masih berjalan lancar seakan tidak terjadi
apa-apa, lamun lambat laun wabah COVID-19 menjadi yang paling cepat
penyebarannya, bahwak tidak begitu lama wabah COVID-19 dinyatakan sebagai
pandemic COVID-19 oleh Word Health Organization (WHO) tepatnya pada tanggal 11 Maret 2020.
COVID-19
tidak hanya mengganggu ekonomi bangsa tapi juga menganggu proses pendidikan
yang kala itu akan menghadapi Ujian Nasional (UN), dan instansi pendidikan
termasuk Guru-guru menunggu kebijakan apa yang akan diambil oleh Kementeri
Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS) terkait keberlangsungan proses pendidikan di
Indonesia, sambil meliburkan diri yang memang diinstruksikan oleh KEMENDIKNAS
Pada
hari Senin, 16 Maret 2020 KEMENDIKANAS
mengeluarkan kebijakan meliburkan proses perkuliahan tatap muka yang digantikan
dengan system perkuliahan daring System
untuk semua jenjang pendidikan hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai
penyebaran COVID-19 yang memawab saat ini [daring] tersedia dalam;
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-perkuliahan-daring-di-masa-pandemi-covid-19
[diakses pada tanggal 13 September 2020).
Proses
perubahan perkuliahan ini juga yang diikuti oleh Program Studi SI Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai, mulai mengikuti perubahan proses perkuliahn tatap
muka menjadi daring System.
Memang sebetulnya perkuliahan daring system sudah mulai diterapkan di
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tetapi tidak 100% dengan adanya COVID-19
ini secara otomatis perkuliahan diarahkan lebihnya banyak dengan system daring
yang paling tidak 50% luring dan 50% secara daring