Research

  • Published Date: 14 Oct 2021
  • Modified Date: 14 Oct 2021

PENGARUH KADAR JERUK NIPIS PADA SABUN ANTIBAKTERI SEBAGAI DESINFEKSI TERHADAP ANGKA KUMAN PADA ALAT MAKAN

By. YUSNIRA S.Si, M.Si

Sabun merupakan salah satu alat kebersihan yang ada di kehidupan sehari-hari. Penggunaan sabun yang berlebihan dapat meninggalkan aroma pada kulit dan membahayakan kesehatan manusia sehingga diperlukan pembuatan sabun alami. Sabun alami dari bahan jeruk nipis, pandan, garam dan texapon dapat digunakan untuk menurunkan angka kuman pada alat makan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi angka kuman dan presentase penurunan sesudah perlakuan dengan sabun antibakteri.

Jenis penelitian ini studi pra-eksperimen dengan desain penelitian “The Equivalens Material group, Pretest – Postest Design”. Eksperimen ini menggunakan perbedaan komposisi jeruk nipis (30 ml, 20 ml, 10 ml). Hasil eksperimen di lakukan pengujian angka kuman dengan pengambilan sampel alat makan (piring) sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan sabun dengan cara di swab menggunakan kapas swab steril untuk kemudian diujikan ke laboratorium. Data yang terkumpul diolah dan dianalisa secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel.

Secara umum terjadi penurunan jumlah koloni atau angka kuman pada piring yang telah menggunakan sabun antibakteri, Konsetrasi A (Jeruk Nipis 10 ml) diperoleh presentase penurunan angka kuman hingga 55,555 %. Konsetrasi B (Jeruk Nipis 20 ml) diperoleh presentase penurunan angka kuman hingga 91,372 %. Konsetrasi C diperoleh presentase penurunan angka kuman hingga 97, 916 %.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mengalami penurunan walaupun kurang maksimal, jadi perlu adanya penelitian lanjut yang lebih spesifik mengenai kualitas sabun, pemanfaatan sabun, dan hasil dari kegiatan pencucian dengan sabun (limbah).