Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan
syarat mutlak dalam kegiatan ilmiah (Suriasumantri: 1999). Namun, faktanya
kesalahan berbahasa Indonesia tampaknya sudah menjadi kesalahan menyeluruh
dalam setiap jenjang pendidikan. Hasil penelitian di siswa Sekolah Dasar
(Johan, 2018), siswa Sekolah Menengah Pertama (Ayudia et.al 2016), Sekolah
Menengah Atas (Ariningsih et.al, 2012; Purnamayani, 2014; Oktaviani, 2018),
Perguruan Tinggi (Budiyono dan Pranawa, 2017) menunjukkan bahwa kesalahan dalam
berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan, sudah seolah menjadi penyakit
yang mewabah dan sulit untuk disembuhkan.