Nipple trauma bisa terjadi oleh banyak aspek, ialah infeksi bakteri, puting yang datar, kuatnya isapan bayi, puting terbalik, serta kesalahan metode menyusui yang dicoba oleh ibu. Metode menyusui yang salah pada ibu merupakan aspek sangat berarti yang tingkatkan kejadian nipple trauma (Kent dkk 2015).
Teknik menyusui ialah salah satu aspek yang mempengaruhi produksi ASI dimana apabila teknik menyusui tidak benar, bisa menimbulkan puting susu lecet serta menjadikan ibu enggan menyusui sehingga bayi tersebut tidak sering menyusu. Tidak menyusu berdampak kurang baik, sebab isapan bayi sangat mempengaruhi pada rangsangan produksi ASI lama kelamaan menimbulkan penurunan produksi ASI, tidak hanya itu payudara tidak lekas kosong dan menimbulkan terbentuknya bendungan ASI sehingga meyebabkan payudara bengkak serta terasa perih, apabila perihal ini tidak lekas teratasi bisa menimbulkan mastitis apalagi abses payudara (Soetjingsih, 2010).
Meskipun keterampilan menyusui bisa dikuasai secara alamiah pada setiap ibu, ibu wajib tahu tehnik menyusui bayi yang benar. Sering kali kegagalan menyusui ditimbulkan lantaran keliru pada memposisikan & meletakkan bayi. Puting ibu bisa lecet sebagai akibatnya ibu jadi tidak mau menyusui, produksi ASI berkurang akibatnya bayi jadi malas menyusu (Soetjingsih, 2010).
Praktek cara menyusui yg benar perlu dipelajari setiap ibu lantaran menyusui itu sendiri bukan suatu hal yang reflektif atau instingtif, namun adalah suatu proses. Proses belajar yang baik bukan hanya buat ibu yang pertama kali melahirkan lantaran umumnya ibu melahirkan anak pertama tidak mempunyai ketrampilan menyusui yang benar. Dengan demikian ibu menyusui memerlukan pengetahuan supaya mengetahui cara menyusui yang benar, sehabis itu dibutuhkan perilaku untuk menerapkannya pada kehidupan sehari-hari supaya bisa sukses dalam memberikan yang terbaik bagi bayinya (Huliana,M. 2003).
Berdasarkan survey data awal di wilayah kerja UPT Puskesmas Laboi Jaya dari bulan April sampai dengan September tahun 2021, jumlah ibu menyusui 0-6 bulan diambil dari jumlah kelahiran bayi hidup dari bulan April sampi dengan bulan September tahun 2021 sebanyak 170 orang. Dari 10 ibu menyusui diperoleh hasil 7 orang (70%) belum menyusui bayinya dengan teknik menyusui yang benar, dan 4 dari 7 orang (57%) menyatakan nyeri pada putting susu pada awal menyusui sehingga menunda menyusui dan memerah ASInya dengan pompa ASI. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan pengetahua ibu tentang teknik menyusui yang benar dengan terjadinya lecet puting susu ibu di Desa Laboi Jaya wilayah kerja UPT Puskesmas Laboi Jaya Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar.