Research

  • Published Date: 01 Aug 2022
  • Modified Date: 01 Aug 2022

Pengembangan Model Manajemen Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Bagi Guru Sekolah Dasar

By. YANTI YANDRI KUSUMA S.E, M.Pd

Seorang guru dalam merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada siswa dan tercapai semua kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya. Bahan ajar itu sangat unik dan spesifik. Unik, artinya bahan ajar tersebut hanya dapat digunakan untuk audiens tertentu dalam suatu proses pembelajaran tertentu. Spesifik artinya isi bahan ajar tersebut dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari audiens tertentu. Sistematika cara penyampaiannya pun disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa yang menggunakannya. Bahan ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman siswa dan pedoman untuk guru. Pedoman-pedoman ini berguna untuk mempermudah siswa maupun guru menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Manajemen pelatihan merupakan tujuan utama dalam pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis kearifan lokal, manfaat pelatihan, sasaran, perencanaan/ mendesain program pelatihan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pengembangan pelatihan. Dengan mempelajari dalam pembuatan bahan ajar diharapkan peserta dapat lebih memahami manajemen pelatihan yang efektif sehingga mendukung dalam pelaksanaan proses pelatihan bagi guru dalam pembuatan bahan ajar Sekolah Dasar.