Research

  • Published Date: 08 Aug 2022
  • Modified Date: 08 Aug 2022

Otonomi Belajar Mahasiswa pada masa pandemic covid 19

By. VITRI ANGRAINI HARDI S.Pd, M.Pd

Meluasnya wabah Covid 19 mengganggu aktivitas manusia. Orang-orang harus menghentikan aktivitas, harus menyusun strategi, harus berpikir untuk membuat mereka bertahan. Manusia dituntut untuk dinamis. Kegiatan harus disesuaikan dengan situasi. Menjangkau semua sektor dalam kehidupan. Salah satu sektornya adalah pendidikan. Proses belajar mengajar harus dilakukan secara online. Guru dan siswa harus menggunakan teknologi untuk menyampaikan proses belajar mengajar. Keberadaan teknologi membawa dampak positif dan negatifnya. Signifikansi mempengaruhi kesempatan bagi siswa untuk menjadi pembelajar mandiri. Namun, menjadi pembelajar mandiri bukan berarti melakukan pembelajaran secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan belajar siswa. Penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan dengan sampel penelitian sebanyak 269 siswa. Kuesioner dengan empat skala Likert dibagikan kepada sampel dengan lima indikator. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1). Mahasiswa setuju bahwa mereka memahami tujuan pembelajaran yang dirancang oleh dosen. Siswa dapat merumuskan tujuan pembelajaran mereka sendiri. Selain itu, beberapa kegiatan pembelajaran yang dirancang disiapkan untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran. 2). Mereka sepakat bahwa mereka harus merumuskan rencana studi pribadi. Para siswa menyesuaikan rencana studi dengan mempertimbangkan kebutuhan pribadi, termasuk jadwal waktu sedetail mungkin. 3). Mereka sepakat bahwa mereka menggunakan strategi pembelajaran yang efektif. Para siswa mengaku bahwa mereka diakui dengan strategi pembelajaran dan menerapkannya dalam proses pembelajaran rutin dengan sengaja. 4). Mereka sepakat bahwa pemantauan dan evaluasi harus dilaksanakan untuk memastikan proses tersebut. Para siswa melaporkan bahwa beberapa perubahan disesuaikan dalam hal strategi pembelajaran jika perlu serta mempertimbangkan kemampuan pribadi. 5). Mereka sepakat bahwa pemantauan dan evaluasi seluruh proses pembelajaran diperlukan. Dilaporkan bahwa dengan melakukan pemantauan dan evaluasi, siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor afektif yang mungkin berkontribusi pada proses pembelajaran dan hal-hal pribadi yang terlibat. Namun, kemunculan teknologi bisa dianggap sebagai hal yang positif.