Tradisi Manggelek Tobu (Menggiling Tebu) salah satu tradisi turun temurun yang
ada di Kuok, Kabupaten Kampar. Penelitian ini bertujuan mengeksplor Tradisi
Manggelek Tobu (Menggiling Tebu) di Kuok, sebagai titik awal pembelajaran
dalam materi Geometri. Selain itu, metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif dan pendekatan etnografi. Hasilnya adalah eksplorasi
etnomatematika kegiatan Manggelek Tobu (Menggiling Tebu), yang mewakili
konsep matematika seperti geometri 2D, geometri 3D, transformasi geometri, dan
sudut. Siswa dapat dengan mudah memahami bagian Gelek Tobu (penggilingan
tebu) dan proses setelah menggiling tebu mana yang menggambarkan konsep
matematika. Siswa dapat mengidentifikasi dan menggambarkan bentuk
matematika dari kegiatan Manggelek Tobu (Menggiling Tebu), yaitu 1) persegi
panjang pada bagian ujung dan bawah landasan Gelek Tobu (penggilingan tebu),
2) ½ lingkaran pada bagian atas landasan, 3) segitiga pada alas keluarnya air tebu,
4) persegi pada ujung landasan, 5) lingkaran pada bagian ujung penggiling tebu
dan penyangga penggiling tebu, dan bagian atas wajan memasak air tebu, 6)
tabung pada bagian penggiling tebu dan tiang penyangga gelek tobu (penggilingan
tebu), 7) translasi pada kegiatan Manggelek Tobu (menggiling tebu), 8) sudut
lancip (00-900) pada posisi depan penggiling tebu ketika didorong, 9) sudut sikusiku (900) pada posisi penggiling tebu diam, dan 10) sudut tumpul (900-1800) pada
posisi belakang penggiling tebu ketika didorong. Dari hal tersebut dapat
menstimulus siswa untuk visualisasi konsep matematika diatas sehingga
mempermudah siswa dalam mempelajari materi tersebut. Selain itu, penelitian ini
bermanfaat bagi guru untuk referensi konteks kearifan lokal dalam konsep
matematika diatas dan peneliti selanjutnya untuk studi lebih lanjut