Berat badan lahir merupakan
indikator status kesehatan jangka pendek dan jangka panjang bayi baru lahir. Diperkirakan
15 hingga 20% bayi baru lahir di dunia mengalami BBLR, yang berarti lebih dari
20 juta kelahiran per tahun. Di Indonesia dari seluruh kematian neonatus yang
dilaporkan, 72,0% (20.266 kematian) terjadi pada usia 0-28 hari. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis faktor yang berhubungan dengan
kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Bangkinang. Penelitian ini
bersifat kuantitatif analitik dengan jenis case control. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh seluruh bayi baru lahir tahun 2022 sebanyak 124
orang dengan jumlah sampel 124 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling. Hasil penelitian
yang didapatkan adalah terdapat hubungan usia (pvalue : 0,009), paritas
(pvalue : 0,000), preeklamsia (pvalue : 0,010) dan anemia (pvalue : 0,000)
dengan kejadian BBLR. Sementara itu
untuk variabel pekerjaan tidak terdapat hubungan (pvalue : 0,445) dengan
kejadian BBLR. Diharapkan sebaiknya ibu dapat merencanakan kehamilan dalam
rentang usia 20-35 tahun, paritas 1-3, dan rajin memeriksakan kehamilannya
secara teratur.
Kata Kunci : BBLR, Usia, Pekerjaan,
Paritas, Preeklamsi, Anemia