Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses commognitive peserta didik dalam menyelesaikan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning (PBL) di kelas XI SMA
Muhammadiyah Bangkinang. Pendekatan commognitive
digunakan untuk mengkaji interaksi peserta didik dalam hal komunikasi
matematika, cara berpikir, serta penggunaan simbol-simbol dalam menyelesaikan
masalah yang disajikan dalam LKPD. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deskriptif dengan subjek penelitian terdiri dari sejumlah peserta didik kelas XI pada salah satu kelas di SMA Muhammadiyah Bangkinang yang dipilih berdasarkan kriteria
tertentu. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen,
yang kemudian dianalisis menggunakan kerangka commognitive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek
dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah telah memunculkan keempat komponen
commognitive dalam menyelesaikan LKPD berbasis Problem Based Learning
(PBL). Subjek kemampuan tinggi menggunakan istilah matematis dan non-matematis
(word use), visual mediator ikonik dan simbolik, serta routine
berupa rumus luas dan keliling persegi panjang, serta luas maksimum pada
aplikasi turunan, dengan pendekatan ritual dan eksploratif. Narrative yang
muncul mencerminkan pemahaman prosedur dan rumus yang digunakan. Subjek
kemampuan sedang juga memunculkan keempat komponen commognitive, meskipun
jumlah informasi dan word use lebih sedikit, dengan visual mediator dan routine
serupa subjek kemampuan tinggi, serta narrative yang mencerminkan pemahaman
yang cukup baik. Subjek kemampuan rendah juga memunculkan keempat komponen
commognitive tetapi mengalami kesalahan pada langkah terakhir akibat salah
konsep dalam aplikasi turunan, dengan narrative yang menunjukkan pemahaman
terbatas pada langkah tertentu. Secara keseluruhan, LKPD berbasis PBL
memberikan dampak positif terhadap proses komunikasi dan berpikir siswa dalam
menyelesaikan masalah.