Salah satu usaha bidang peternakan yang belum memperoleh penanganan secara intensif dan masih perlu didorong serta dikembangkan adalah usaha peternakan kerbau perah. Populasi ternak kerbau di Kabupaten Kampar sebanyak 18.134 ekor masih dibawah populasi ternak sapi (40.609 ekor) dan Kambing (25.078 ekor) (BPS, 2020). Namun demikian kerbau memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Sebagai ternak penghasil susu, kerbau bukan hanya memberikan sumbangan dalam menambah pendapatan petani peternak tetapi dapat pula memperbaiki gizi keluarga. Suatu hal yang menguntungkan bagi peternak kerbau perah, susu yang dihasilkan dapat disimpan dalam tabung-tabung bambu, setelah 2-3 hari dijual dalam bentuk dadih. Pemasaran susu kerbau berupa dadih cukup baik, tidak ada yang dibawa ke pasar yang tidak terjual.
Masyarakat desa Muara Jalai Kabupaten Kampar menjadikan produk olahan susu kerbau sebagai mata pencaharian. Proses pembuatan dadih dilakukan secara tradisional dan kurang memperhatikan SOP pengolahan susu kerbau, mulai dari proses pemerahan susu kerbau sampai proses pembuatan dadih.
Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode pendekatan dan penyuluhan kepada peternak kerbau perah di Desa Muara Jalai. Dari pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak kerbau dalam melakukan pemerahan susu kerbau untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dadih di Desa Muara Jalai Kabupaten Kampar.