Pernyataan tersebut pernah terlontar dari seorang
mahasiswa S3 sekaligus dosen di salah satu kampus negeri di Indonesia dalam
diskusi perkuliahannya. Hal ini merupakan bentuk sikap meremehkan bahasa
Indonesia dalam lingkup akademik. Tidak sedikit pemakai bahasa Indonesia
berdalih bahwa berbahasa itu yang terpenting adalah lawan berbicara dapat
memahami informasi yang disampaikan dan tidak harus menggunakan bahasa yang
baik dan benar sebagaimana yang diatur dalam kaidah bahasa Indonesia (Marsudi,
et.al.,:2013).