Tanaman
semangka (Citrullus vulgaris)
merupakan tanaman yang berasal dari Afrika yang merupakan salah satu tanaman
holtikultura yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang
manis, kandungan airnya banyak, dan renyah. Semangka merupakan tanaman buah
berupa herbal yang tumbuh merambat. Menurut asal-usulnya, tanaman semangka
konon berasal dari gurun Kalahari di Afrika, kemudian berkembang dengan pesat
ke berbagai negara baik di daerah tropis maupun subtropis, seperti: Afrika
Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia. Klasifikasi ilmiah semangka menurut Sobir
dan Siregar (2010) antara lain kingdom plantae, divisi magnoliophyta (tumbuhan
berbunga), kelas magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil), ordoviolales, famili
curcubitaceae (suku labu-labuan), genus Citrullus, dan spesies Citrullus vulgari.
Buah semangka merupakan buah yang banyak
mengandung air dan vitamin, dimana air dibutuhkan untuk menghilangkan dehidrasi
dan vitamin digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh. Adapun kandungan buah
semanka antara lainn air sebanyak 93,4g, protein 0,5g, karbohidrat 5,3g, lemak
0,1g, serat 0,2g, abu 0,7g, dan vitamin (A, B, dan C) dengan kandungan vitamin
C sebesar 6 mg per 100 g bahan (Gunawan, Studi, Universitas, & Pengaraian,
2014). Kandungan lainnya adalah serat, abu dan juga mengandung asam amino,
sirulin, asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginine, betain, likopen,
karoten, bromine, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa dan
sukrosa. Warna merah pada semangka menandakan tingginya kadar likopen, salah
satu komponen karotenoid seperti halnya betakaroten (Anonim, 2012).
Dengan kandungan tersebut maka terdapat beberapa manfaat dari semangka
adalah mencegah dehidrasi, melindungi fungsi saraf, menurunkan frekuensi
serangan asma, menjaga kesehatan kulit dan rambut dan membantu menurunkan berat
badan. Dari semua manfaat dan keberadaannya yang tidak dipengaruhi oleh musim
maka buah semangka bisa didapatkan dimana dan kapan saja.