Keluhan dispepsia merupakan keadaan klinis yang sering dijumpai dalam praktek praktis seharihari. Istilah dispepsia mulai gencar dikemukan sejak akhir tahun 80-an, yang menggambarkan keluhan atau
kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah,
kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh, sendawa, dan rasa panas yang menjalar di dada. Dispepsia
biasa diawali dengan kebiasaan yang tidak baik seperti tidak sarapan pagi, sarapan bagi anak remaja
seyogyanya sangatlah penting, karena waktu sekolah adalah penuh aktivitas yang membutuhkan energi dan
kalori yang cukup besar. Dampak negatif dari tidak sarapan pagi dapat terjadi ketidak seimbangan sistem
syaraf pusat yang diikuti rasa pusing, gemetar, atau rasa lelah. hal ini juga dapat memicu terjadinya
dispepsia, karena selama tidur 12 jam tubuh puasa sepanjang malam, dan di pagi hari berada dalam tahap
pertama merasa lapar sehingga lambung yang masih dalam tahap kelaparan dapat meningkatkan kadar
asam lambung naik sehingga dapat memicu terjadinya dispepsia. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat
ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai penyakit dispepsia dan cara pencegahan
dispepsia. Metode yang digunakan penyuluhan dengan veramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi.
Adapun hasilnya dari 61 remaja di SMAN 1 Kampar yang mengikuti penyuluhan didapatkan bahwa sebagian
besar remaja setelah diberikan penyuluhan memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada sebelum
diberikan penyuluhan mengenai dispepsia.