Masa balita sering disebut dengan istilah the golden age, yaitu segala kelebihan dan keistimewaan yang dimiliki pada usia ini tidak akan terulang untuk kedua kalinya. Oleh karena itu, masa balita merupakan masa yang paling kritis bagi kelangsungan tumbuh kembang anak, yang sangat menentukan kualitas hidup manusia dikemudian hari. Pada kondisi the golden age ini merupakan suatu peluang emas untuk intervensi yang dapat memacu dalam perkembangan kehidupan anak. Apabila masa itu dilepas begitu saja dari pengawasan orang tua atau para pendidik, maka biasanya akan merugikan anak dalam pertumbuhan selanjutnya (Uce, 2017).
Balita merupakan salah satu populasi yang berisiko terjadi berbagai macam gangguan kesehatan (penyakit) dan kematian. Menurut SDKI tahun 2017, angka kematian balita di Indonesia sebesar 44/10.000 kelahiran hidup. Bila dihitung secara matematis, maka dalam setiap jam terjadi 22 kematian balita di Indonesia (Direktorat jenderal bina gizi dan kesehatan ibu dan anak kemenkes RI, 2011).
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyebab mortalitas dan morbiditas utama pada balita di dunia. Diperkirakan 10,8 juta anak meninggal dalam setahun. Tingkat mortalitas ISPA tertinggi pada bayi, balita atau anak - anak terdapat di negara - negara berkembang. ISPA meliputi tiga unsur penting yaitu Infeksi, saluran pernafasan dan akut. Artinya, infeksi adalah masuknya kuman atu mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli berserta organ adneksanya. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari bahkan lebih dari itu. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah Kesehatan balita di Indonesia dan menjadi peringkat tertinggi yang menyebabkan angka kematian balita. Penyakit ISPA selain menyebabkan masalah kesehatan juga dapat menyebabkan kematian (WHO, 2018).