Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang menjadi
andalan Indonesia untuk mendatangkan devisa setiap tahun. Saat ini, Indonesia
merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia
dengan total produksi rata-rata 9,9 juta ton per tahun 2003.
Sejalan dengan semakin tingginya produksi dan luas area perkebunan kelapa
sawit dari tahun ke tahun, di sisi lain akan terjadi pula peningkatan volume
limbahnya, baik berupa limbah padat maupun limbah cair. Limbah kelapa sawit
adalah sisa-sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk
utama atau merupakan hasil ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit. Limbah
padat kelapa sawit dapat berupa tandan kosong, cangkang, janjang, dan fiber
(sabut).
Hambatan pemanfaatan pelepah sebagai pakan ternak adalah
rendahnya protein kasar berkisar 2,11% dan tingginya kandungan serat kasar
mencapai 46,75% (Murni et al., 2008). Efryantoni (2012), menyatakan tingkat
kecernaan bahan kering pelepah sawit hanya mencapai 45%. Untuk mengatasi
kelemahan penggunaan pelepah dan daun sawit sebagai pakan ternak dilakukan
inklusi maksimal berupa pengolahan melalui teknologi pakan, salah satunya
dengan fermentasi.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini harapkan
dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat Desa Penyasawan
terutama peternak sapi. Sehingga dapat mengatasi limbah sawit yang berupa
pelepah sawit menjadi alternatif pakan ternak sapi.