Submision Description

  • Published Date: 28 Feb 2023
  • Modified Date: 28 Feb 2023
Download

KEGIATAN PENYULUHAN STUNTING PADA IBU BALITA DI DESA GADING SARI KECAMATAN TAPUNG

By. RIZKI RAHMAWATI LESTARI S.KM, M.Kes

Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting yang mana berlangsung proses tumbuh kembang sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik, mental, dan sosial. Dalam mendukung pertumbuhan fisik balita perlu petunjuk praktis makanan dengan gizi seimbang salah satunya dengan makan aneka ragam makanan yang memenuhi kecukupan gizi. Permasalahan gizi pada balita yang hingga saat ini masih cukup besar dan belum terselesaikan yaitu stunting. Stunting tidak hanya menjadi permasalahan gizi balita secara nasional, melainkan sudah menjadi permasalahan global.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi stunting sebesar 30,8% yang terdiri dari 11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek. Stunting lebih banyak terjadi pada anak laki-laki (38,1%) dibandingkan dengan anak perempuan (36,2%). Daerah pedesaan prevalensi stunting lebih tinggi yaitu (42,1%) sedangkan prevalensi stunting daerah perkotaan yaitu sebesar (32,5%). Salah satu Puskesmas yang memiliki lokus di Kabupaten Kampar adalah UPT BLUD Puskesmas Tapung dengan prevalensi balita stunting tahun 2019 sebanyak 335 orang (6,4%). Untuk daerah lokus stunting di UPT BLUD Tapung tahun 2020 yaitu Desa Gading Sari sebanyak 5 orang dari sasaran balita 152 orang dan Desa Petapahan sebanyak 19 orang dari sasaran balita 155 orang. Pada tahun 2021 prevalensi balita stunting mengalami peningkatan menjadi 577 orang (13,5%).

Stunting pada balita disebabkan karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi balita. Penyebab stunting dapat dipengaruhi oleh gizi buruk yang dialami ibu hamil dan anak balita.  Penyebab utama stunting adalah defisiensi zat gizi makro seperti energi dan protein dan kekurangan zat gizi mikro tunggal seperti zinc sehingga terjadi defisit pertumbuhan (Lamid, 2015).

Stunting dipengaruhi oleh dua faktor yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Faktor secara tidak langsung adalah pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan status ekonomi. Faktor secara langsung yaitu penyakit infeksi, asupan makan, dan berat badan lahir, praktik pemberian MP-ASI, dan ASI Eksklusif (Pengan, 2015). Salah satu faktor yang berperan penting terjadinya stunting yaitu ASI Eksklusif (Lestari, 2020).