Provinsi Riau pada tahun ketahun area perkebunan sawit makin meluas sehingga menjadikan Provinsi Riau menjadi sentra perkebunan kelapa sawit andalan di Indonesia. Dengan meningkatnya perkebunan sawit akan meningkatkan juga kebutuhan akan pupuk guna mencukupi nutrisi dari kelapa sawit tersebut. Pupuk buatan (anorganik) saat ini sangatlah langka dan sulit untuk di temukan dan harganya tergolong mahal. Untuk itu alternatif lain dari masalah kelangkaan pupuk, petani dapat menggunakan pupuk organik sebagai gantinya.Bahan bahan seperti kompos dedaunan, kompos hijauan dan kotoran hewan dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Kotoran ayam merupakan salah satu kotoran hewan yang sangat berpotensi di jadikan sebagai pupuk organik karena mengandung unsur hara yang tinggi. Untuk populasi ternak 10.000 ekor ayam akan menghasilkan kotoran ayam mencapai ± 800 kg perminggunya. Permasalahannya kotoran ayam ini belum terkelola dengan baik, dikarenakan tidak adanya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah kotoran ayam tersebut menjadi pupuk organik yang bermutu, sehingga menjadi salah satu peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan di masyarakat. Untuk mendorong hal tersebut maka di lakukanlah suatu upaya melalui penyuluhan kepada siswa SMK N 01 Kuok, sehingga dapat meningkatkan ilmu pengetahuan yang dapat mereka aplikasikan nantinya, sehingga dapat juga meningkatkan ekonomi dan pendapatan atau pun jikalau ada siswa tersebut yang ingin berwirausaha sejak dini. Dengan melakukan penyuluhan ini narasumber berharap petani tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk organik yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
Kata kunci: kotoran ayam, pupuk organik, pengolahan.