Submision Description

  • Published Date: 23 Nov 2023
  • Modified Date: 23 Nov 2023
Download

SOSIALISASI TINDAKAN PENCEGAHAN KONDISI KRITIS STROKE

By. Ners YENNY SAFITRI S.Kep, M.Kep

Meningkatnya usia harapan hidup yang didorong oleh keberhasilan pembangunan nasional dan berkembangnya modernisasi akan cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskuler (penyakit jantung koroner, Stroke dan penyakit arteri perifer). Stroke menyerang usia produktif dan usia lanjut yang berpotensi menimbulkan masalah baru dalam pembangunan kesehatan secara nasional dimasa yang akan datang. Modernisasi akan meningkatkan risiko Stroke karena perubahan pola hidup sedangkan di sisi lain meningkatnya usia harapan hidup juga akan meningkatkan risiko Stroke karena bertambahnya penduduk usia lanjut. Stroke penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung.

Organisasi stroke tingkat dunia yaitu World Stroke Organization (WSO) menyebutkan bahwa terdapat 13,7 juta stroke baru terjadi setiap tahunnya, dan sekitar 5,5 juta orang meninggal akibat stroke. Insiden stroke meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 60% dari semua stroke terjadi pada orang di bawah usia 70 tahun dan sekitar 8% di bawah 44 tahun (Lindsay et al., 2019). Di Indonesia sendiri kejadian stroke pada tahun 2020 menurut hasil riset kesehatan dasar menunjukkan kecenderungan peningkatan penyakit stroke dengan jumlah kasus 1,7 juta orang (Lindsay et al., 2019). Prevalensi kejadian stroke di provinsi Bali berdasarkan kelompok umur dimana kasus tertinggi berdasarkan diagnosis dokter yaitu berada pada usia diatas 75 tahun dengan prevalensi 40,1% dan kasus terendah terdapat pada usia 25-34 tahun dengan prevalensi 1,1%, berdasarkan jenis kelamin kasus stroke lebih banyak dialami oleh laki-laki dengan prevalensi 12,3% dibandingkan dengan perempuan dengan prevalensi 9,0%. Berdasarkan 2 tempat tinggal prevalensi stroke diperkotaan lebih tinggi yaitu 11,5% sedangkan pedesaan 9,1% (RISKESDAS, 2018). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar pada tahun 2016 kasus stroke menduduki 10 besar penyakit pada pasien rawat jalan di RSU Kabupaten Gianyar dengan jumlah kasus stroke yaitu 1.219 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, 2018).

Tindakan preventif berupa penanganan prahospital perlu ditekankan. Hal ini penting untuk menjamin perbaikan kualitas hidup penderita Stroke di samping penatalaksanaan yang lebih efektif untuk menekan angka kejadian Stroke. Pencegahan primer pada Stroke meliputi upaya perbaikan hidup dan pengendalian berbagai faktor risiko. Upaya ini ditujukan pada orang sehat dan kelompok risiko tinggi yang belum pernah terserang Stroke