Sekolah
merupakan tempat pembelajaran akan tetapi juga dapat menjadi
ancaman/permasalahan terhadap penyakit
jika kebersihan lingkungan dan penanaman kebersihan diri/personal hygiene pada
anak tidak dikelola dengan baik. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Kampar tahun 2022 menunjukkan bahwa dari 5 penyakit terbanyak pada anak, yang pertama penyakit diare, ISPA, kecacingan, batuk
pilek dan kulit. Selain itu untuk menghindari ancaman dan permasalahan terhadap penyakit yang menyerang anak sekolah
adalah bahwa anak sekolah perlu diberikan pembelajaran kesehatan secara mandiri
sehingga anak dengan sendirinya dapat belajar tentang kesehatan. Salah satu cara untuk
memberikan pembelajaran secara mandiri adalah melalui modul pembelajaran.
Dengan melihat permasalahan di atas perlu
dilakukan penanaman nilai-nilai perilaku di Sekolah Dasar baik pada siswa dan guru merupakan kebutuhan
mutlak yang dapat dilakukan melalui
pendekatan program UKS dengan pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) salah satunya melalui pemberian
pengetahuan dan pemahaman
tentang pencegahan diare dan kecacingan serta keterampilan
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Pelaksanaan CTPS dapat diajarkan oleh guru
kepada siswa dan dari siswa ke siswa yang lain melalui program
dokter kecil sehingga
seluruh siswa terhindar dari penyakit yang dapat
dicegah dengan CTPS salah satunya adalah penyakit diare dan kecacingan.
Hasil studi pendahuluan masih banyak siswa pada jam
istirahat saat mau makan makanan jajanan
tidak terlihat mencuci tangan terlebih dahulu, sedangkan kran cuci tangan dan
airnya sudah tersedia walaupun
jumlahnya belum sesuai dengan jumlah siswa serta belum terlihat adanya hand sanitizer sebagai pengganti kran air
untuk cuci tangan. Disamping itu SDN 001 Salo belum adanya program dokter
kecil dan siswa belum terpapar dengan materi pencegahan diare dan kecacingan.