HUBUNGAN TIDAK SARAPAN PAGI, JENIS MAKANAN DAN MINUMAN YANG MEMICU ASAM LAMBUNG DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA REMAJA USIA 15-19 TAHUN DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG TAHUN 2022
By ADE DITA PUTERI S.KM, MPH
31 Aug 2022
HUBUNGAN TIDAK SARAPAN PAGI, JENIS MAKANAN DAN MINUMAN YANG MEMICU ASAM LAMBUNG DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA REMAJA USIA 15-19 TAHUN DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG TAHUN 2022
Dispepsia disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti tidak sarapan, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman, seperti makan pedas, asam, minum kopi, dan minuman berkarbonasi. Sarapan pagi bagi remaja sangat penting karena saat beraktivitas mereka membutuhkan banyak energi dan kalori dan jika terlalu sering mengkonsumsi dan minuman yang dapat memicu asam makanan maka akan menyebabkan dispepsia. Data di Kabupaten Kampar tahun 2021 jumlah kasus dispepsia sebanyak 9120 kasus, Desa Bangkinang sebanyak 122 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara melewatkan sarapan pagi, jenis makanan dan minuman pemicu asam lambung dengan kejadian dispepsia pada remaja usia 15-19 tahun di desa Bangkinang tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan cross desain penelitian bagian. Populasi penelitian ini adalah 488 remaja berusia 15-19 tahun yang tinggal di Desa Bangkinang. Dengan menampilkan sampel menggunakan simple random sampling. Dari uji Chi-Square diketahui ada hubungan antara tidak sarapan, jenis makanan dan minuman pemicu asam lambung dengan kejadian dispepsia (pv = 0,001). Penelitian memberikan informasi dari petugas kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya pagi hari dan pentingnya memilih jenis makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan lambung.
Kata kunci: sarapan, makanan, minuman, pemicu asam lambung, dispepsia