Kekurangan Energi Kronis dan Faktor- faktor yang Berhubungan pada Ibu Hamil di Wilayah Pedesaan, Indonesia: Studi Komunitas
By WANDA LASEPA S.Gz, M.Gizi
12 Aug 2025
Kekurangan Energi Kronis dan Faktor- faktor yang Berhubungan pada Ibu Hamil di Wilayah Pedesaan, Indonesia: Studi Komunitas
Kekurangan energi kronis (KEK) di Indonesia sangat umum terjadi pada Ibu hamil sehingga
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan tindakan karena akan menimbulkan
dampak yang buruk untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan Ibu. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada
Ibu hamil di wilayah pedesaan di Kabupaten Siak yang memiliki prevalensi KEK yang tinggi.
Studi potong lintang dilakukan dengan melibatkan 122 Ibu hamil yang berada pada trimester
pertama dan kedua dari bulan Desember 2024 hingga Januari 2025. Probabilitas Proporsional
Ukuran Sampling digunakan untuk memilih subjek penelitian yang berada pada 10 desa. Lingkar
lengan atas (LiLa) diukur untuk menentukan kejadian KEK dengan kurang dari 23.5 cm sebagai
indikator. Kuesioner terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data sosio-demografis dan
pantangan makanan. Kuesioner HFIAS digunakan untuk mengumpulkan data ketahanan pangan.
Studi ini menemukan bahwa prevalensi KEK pada ibu hamil sebesar 35,2%. Pada analisis
bivariat, status ekonomi, keberagaman pangan, paritas, pola konsumsi pangan, ketahanan
pangan dan pantangan makanan memiliki hubungan yang signifikan dengan KEK. Setelah di
kondisikan dengan beberapa variabelmenggunakan analisis logistik binari, paritas (AOR: 25.47;
95% CI:2.6- 78.23), ketahanan pangan (AOR: 6.19; 95% CI: 2.05- 18.73), dan pantangan
makanan (AOR: 6.44; 95%CI: 2.0- 20.648) menjadi faktor determinan KEK dengan Pvalue <
0.05. Persentase kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah ini lebih tinggi jika dibandingkan
dengan prevalensi nasional yang membutuhkan tindakan segera. Intervensi yang menargetkan
penyebab KEK, seperti paritas, ketahanan pangan, dan pantangan makanan sangat penting
untuk mengurangi kejadian KEK. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi panduan bagi pembuat
kebijakan untuk membuat intervensi yang inovatif untuk mengurangi angka KEK pada Ibu hamil.