Kekurangan energi kronis (KEK) di Indonesia sangat umum terjadi pada Ibu hamil sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan tindakan karena akan menimbulkan dampak yang buruk untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan Ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada Ibu hamil di wilayah pedesaan di Kabupaten Siak yang memiliki prevalensi KEK yang tinggi. Studi potong lintang dilakukan dengan melibatkan 122 Ibu hamil yang berada pada trimester pertama dan kedua dari bulan Desember 2024 hingga Januari 2025. Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling digunakan untuk memilih subjek penelitian yang berada pada 10 desa. Lingkar lengan atas (LiLa) diukur untuk menentukan kejadian KEK dengan kurang dari 23.5 cm sebagai indikator. Kuesioner terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data sosio-demografis dan pantangan makanan. Kuesioner HFIAS digunakan untuk mengumpulkan data ketahanan pangan. Studi ini menemukan bahwa prevalensi KEK pada ibu hamil sebesar 35,2%. Pada analisis bivariat, status ekonomi, keberagaman pangan, paritas, pola konsumsi pangan, ketahanan pangan dan pantangan makanan memiliki hubungan yang signifikan dengan KEK. Setelah di kondisikan dengan beberapa variabelmenggunakan analisis logistik binari, paritas (AOR: 25.47; 95% CI:2.6- 78.23), ketahanan pangan (AOR: 6.19; 95% CI: 2.05- 18.73), dan pantangan makanan (AOR: 6.44; 95%CI: 2.0- 20.648) menjadi faktor determinan KEK dengan Pvalue < 0.05. Persentase kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan prevalensi nasional yang membutuhkan tindakan segera. Intervensi yang menargetkan penyebab KEK, seperti paritas, ketahanan pangan, dan pantangan makanan sangat penting untuk mengurangi kejadian KEK. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi panduan bagi pembuat kebijakan untuk membuat intervensi yang inovatif untuk mengurangi angka KEK pada Ibu hamil.
