Submision Description

  • Published Date: 22 Mar 2022
  • Modified Date: 22 Mar 2022
Download

PKM MANAJEMEN LAKTASI UPAYA PENINGKATAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA LABOI JAYA WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LABOI JAYA

By. FITRI APRIYANTI S.ST, M.Keb

Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap yaitu pada masa kehamilan (antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit (perinatal), dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun (postnatal) (Perinasia, 2007).

Perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak sangat dipengaruhi oleh
ibu. Mulai dari masa kehamilan janin menerima nutrisi dari ibu melalui plasenta. Pada masa bayi didalam tubuh ibu secara alami telah disediakan makanan yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya
berupa ASI. Pada abad ke-19 beberapa studi kedokteran yang dilakukan di Eropa menunjukkan angka kematian dan kesakitan bayi-bayi yang diberikan ASI ternyata lebih rendah daripada yang diberi susu formula. Sehingga banyak ahli yang sepakat bahwa ASI lebih unggul daripada susu formula atau susu sapi.

Keberhasilan ASI eksklusif sangat bergantung pada tahapan manajemen laktasi, sehingga semua tahap harus dipersiapkan dengan baik supaya ASI eksklusif berjalan dengan sukses. Motivasi bidan, konseling dan perawatan payudara sangat mendukung upaya ini. Adapun ruang lingkup manajemen laktasi adalah periode postnatal, antara lain ASI eksklusif, teknik menyusui, memeras ASI, memberikan ASI peras, menyimpan ASI peras, pemenuhan gizi selama periode menyusui (Maryunani, 2012). Pentingnya ASI Eksklusif
tersebut melatarbelakangi pemerintah dalam menetapkan kebijakan berupa
Peraturan pemerintah RI no.33 tahun 2012 tentang pemberian air susu ibu eksklusif. Dalam kebijakan ini disebutkan bahwa Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain dan dianjurkan untuk dilanjutkan sampai anak berusia 2 (dua) tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai (Peraturan Pemerintah RI, 2012). Sayangnya, di Indonesia angka pemberian ASI eksklusif masih tergolong rendah. Data dari Kemenkes RI di tahun 2020 mencatat hanya 66,1%, sedangkan di Propinsi Riau pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2020 sebanyak 65,17%. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI eksklusif diantaranya adalah kurangnya dukungan orang sekitar, kurangnya pengetahuan mengenai laktasi dan faktor phsycologis.

Berdasarkan data tahun 2021 di Desa Laboi Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Laboi Jaya, jumlah ibu hamil dan menyusui sangat besar yaitu 20 orang ibu menyusui dan 25 orang orang ibu hamil. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, maka TIM Pangabdian Masyarakan Universitas Pahlawan tertarik untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan di Desa Laboi Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Laboi Jaya