Submision Description

  • Published Date: 07 Jul 2022
  • Modified Date: 07 Jul 2022
Download

PENYULUHAN TENTANG PENGGUNAAN HELM SNI PADA MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

By. RIZKI RAHMAWATI LESTARI S.KM, M.Kes

Helm adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau plastik. Helm biasanya digunakan sebagai perlindungan kepala untuk berbagai aktivitas pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti olahraga, pertambangan, atau berkendara. Helm dapat memberi perlindungan tambahan pada sebagian dari kepala (bergantung pada strukturnya) dari benda jatuh atau berkecepatan tinggi.

Pengemudi sepeda motor di jalan raya memiliki perilaku yang cenderung lebih berbahaya dibandingkan dengan pengemudi kendaraan lainnya. Hal ini terlihat masih banyaknya pengemudi sepeda motor yang tidak menggunakan atribut keselamatan terutama helm untuk mengurangi risiko seandainya terjadi kecelakaan. Selain helm, atribut kelengkapan berkendara juga harus diperhatikan agar lebih aman dan nyaman dalam berkendara. Seperti menggunakan sepatu, menggunakan jaket dan celana panjang serta bila perlu gunakan masker dan sarung tangan, yang berfungsi untuk mengcengkram stang motor agar lebih nyaman dan mantap (Wibowo, 2011).

Luka parah di kepala merupakan bagian terbesar dari kecelakaan yang dialami oleh pengendara sepeda motor. Tipe kerusakan kepala berupa retaknya tempurung kepala, luka pada dahi atau wajah, bagian kepala belakang atau samping. Disinilah helm SNI menjalankan sebagai fungsinya demi mengurangi tingkat cidera yang mengenai kepala.

Perilaku masyarakat untuk memakai helm standar masih rendah, banyak nya pengendara sepeda motor masih menggunakan helm apa adanya (tidak memenuhi standar), disamping juga banyak beredar helm tidak standar. Harga sebuah helm standar yang banyak dijual pasaran relatif mahal, sehingga sangat memberatkan yang memiliki penghasilan pas-pasan. Pengetahuan, dan kepercayaan pada masyarakat yang beranggapan helm standar tidak ada bedanya dengan helm biasanya. Helm standar dianggap merepotkan dan dapat mengurangi penglihatan terutama pada malam hari, panas hingga pemakainya berkeringat. Pengguna helm ini sebagian hanya sekedar menutupi kepala agar tidak ditilang oleh petuga kepolisian.