Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan kegiatan
pengembangan mahasiswa. Sebagai salah satu pengembangan, mahasiswa diharapkan
mampu menyusun karya tulis ilmiah. Keterampilan menulis sangat penting bagi
mahasiswa karena merupakan syarat untuk memperoleh ijazah pendidikan S1.
Persyarat ini seringkali menjadi kendala untuk menyelesaikan gelar sarjana bagi
mahasiswa, karena kemampuan dan minat menulis di kalangan mahasiswa masih
rendah. Sedangkan kemampuan menulis merupakan keterampilan dasar yang penting
untuk dikuasai. Menulis karya tulis ilmiah (skripsi) bukanlah hal yang mudah,
butuh berkali kali membaca, menulis, menganalisis merevisi, berkonsultasi dan
lain sebagainya. Diantara hal yang paling sulit dalam menulis skripsi ialah
“memulai”, tak jarang dari kita lambat dalam menulis skripsi bahkan tidak
selesai menulis skripsi karena tidak tahu harus memulai darimana. Banyaknya
kesulitan yang dihadapi mahasiswa juga dikarenakan mahasiswa tidak mempunyai
kemampuan dalam menulis, kemampuan akademis yang kurang memadai. Berdasarkan
peraturan akademik
yang berlaku di lingkungan Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai, disebutkan bahwa batas
maksimal studi bagi jenjang Pendidikan S1 adalah 14 semester. Jika mahasiswa
melebihi batas maksimal masa studi tersebut, maka konsekuensi yang harus di
tanggung oleh mahasiswa adalah di DO/dikeluarkan dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Hal ini tentu saja bisa berdampak negative baik baik mahasiswa
yang bersangkutan maupun institusi Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dan prodi SI PG-PAUD.
Sedangkan kelebihannya, paling tidak mahasi lebih siap dalam menyusun skripsi, paling tidak target
selesai kuliah 4 tahun (8 semester) bisa tercapai dan meminimalisir faktor-faktor
yang menyebabkan mahasiswa lambat
selesai dalam penulisan skripsi
Adapun pelaksanaanya melalui tahapan demi tahapan yang
diawali dengan pemberian Sceering kamampuan penulisan karya tulis ilmiah, kemudian dilanjutkan
dengan bimbingan teori karya tulis
ilmiah, dan selanjutnya Bimbingan praktik karya ilmiah lapangan.
Disela-sela proses kegiatan, mahasiswa yang terlibat dalam program pengabdian
masyarakat bertugas untuk mendampingi proses kegiatan. Tidak hanya sebatas
mendampingi, mahasiswa juga ikut terlibat dalam proses screening, identifikasi
dan analisis masalah penulisan karya
tulis ilmiah